Ilmu Perpustakaan & Informasi

diskusi dan ulasan ringkas

Posts Tagged ‘D.M. MacKay’

Informasi dan Tujuan Hidup

Posted by putubuku pada April 12, 2008

Selama manusia masih memiliki tujuan hidup, maka selama itu pula manusia memerlukan informasi.

Kalimat di atas mungkin terdengar wajar atau justru mengherankan, tergantung dari mana kita melihatnya. Di satu sisi kita dapat meyakini bahwa informasi adalah ‘bahan baku’ penting kehidupan moderen. Pada saat sama, kita sering pula kurang mampu menjelaskan, mengapa informasi itu penting? Dan mengapa seolah-olah baru sekarang kita menyadari bahwa informasi itu penting?

Untuk menjelaskan kaitan antara informasi dan tujuan hidup, kita berhutang antara lain kepada D.M. MacKay (1922 – 1987), seorang penulis yang amat produktif dan seorang yang sangat gandrung meneliti cara kerja otak manusia. Dalam serangkaian artikelnya di tahun 1950an, MacKay mengaitkan konsep pemrosesan informasi dengan apa yang kemudian kita kenal sebagai ‘perilaku bertujuan’ (goal-directed behavior).

Sebagai peneliti perilaku , MacKay melihat bahwa semua organisme adalah sistem, dan semua sistem (baik sistem biologi, maupun manusia itu sendiri) selalu adalah sebuah ‘sistem yang bertujuan’. Artinya, setiap sistem pasti berjalan atau tumbuh-kembang menuju suatu titik di masa depan. Untuk mencapai titik itulah, setiap sistem perlu memiliki tujuan. Pencapaian tujuan ini ikut dipengaruhi oleh keadaan di sekitar sistem tersebut, atau biasa disebut lingkungan luar. Dalam rangka mencapai tujuannya, maka setiap sistem memerlukan masukan (input) yang mewakili keadaan lingkungan.

Dalam pandangan MacKay, setiap organisme dan sistem perlu mendeteksi keadaan lingkungan. Nah, saat itulah diperlukan apa yang kemudian kita katakan sebagai ‘informasi’. Tentu saja, dalam kasus ini secara spesifik kita dapat mengatakannya sebagai ‘informasi lingkungan’. Maka dengan mudah kita dapat mengatakan bahwa sebagai sebuah organisme dan sebuah sistem, manusia pun memiliki tujuan, dan karena itu manusia pun memerlukan masukan informasi, setidaknya informasi tentang lingkungan.

Secara lebih khusus lagi, MacKay melihat bahwa setiap sistem memerlukan apa yang disebutnya ‘kesiapan’ (readiness) untuk beradaptasi dengan lingkungan dan menyesuaikan upaya mencapai tujuan. Kondisi siap dan mampu beradaptasi ini dianggap amat penting bagi keberhasilan pencapaian tujuan. Dengan demikian, bagi MacKay dan para pengikutnya, di dalam sebuah informasi terkandung potensi yang menentukan kesiapan sebuah sistem. Potensi itu mampu mengubah keadaan kesiapan sistem.

It is the hierarchy of such readinesses — my total state of readiness for adaptive goal-directed activity — which changes when I gain information. Information in fact could be defined in actor-language as that which alters my total adaptive readiness in this sense. (1969, p. 60). 

Kalimat di atas menyatakan bahwa tingkat kesiapan sebuah sistem dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh informasi yang diperolehnya.  Kalau sistem itu adalah berupa perusahaan, maka salah satu tujuannya barangkali adalah mencapai keuntungan, dan perusahaan tersebut akan berusaha mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang lingkungan (misalnya keadaan pasar, para pesaing, kondisi ekonomi umum, dan sebagainya) agar dapat mencapai tujuan.

Tentu saja, ada tujuan yang sederhana, dan ada tujuan yang rumit. Itu sebabnya, kebutuhan informasi pun beragam. Kadang diperlukan informasi yang amat rumit (misalnya tentang keadaan sosial-politik) untuk mencapai tujuan yang sulit (misalnya memenangi pemilihan umum). Namun tak jarang pula kita hanya perlu informasi sederhana (misalnya jam berangkat kereta api) untuk mencapai tujuan yang sederhana (misalnya untuk tiba di kampus sebelum ujian dimulai). 

Pengaitan antara informasi dan perilaku bertujuan sangat penting dalam upaya kita selanjutnya untuk memahami fungsi dan peran sistem informasi dalam kehidupan manusia. Sayang sekali, ulasan MacKay cenderung menganggap bahwa ‘tujuan’ sudah tertentu dan bersifat statis. Lalu terkesan bahwa informasi yang dibutuhkan untuk membantu pencapaian tujuan itu selalu bersifat jelas dan pasti. Padahal dalam kehidupan yang sesungguhnya, kita seringkali merasa ‘kehilangan arah’ dan justru memerlukan informasi pada saat seperti itu.

Dengan kata lain, masukan informasi seringkali juga bukan untuk membantu kita mencapai tujuan, melainkan justru untuk menentukan tujuan itu sendiri.

Bacaan:

 MacKay, D.M. (1969), Information, Mechanism and Meaning, Cambridge, MA: MIT Press.

Posted in Ilmu informasi, Kognisi, Teori | Dengan kaitkata: , | 7 Comments »